Gelar Pemilihan Duta Baca Perpustakaan Poltekkes Kemenkes Yogyakarta Tahun 2018,

library.poltekkesjogja.ac.id – Dalam rangka meningkatkan budaya baca di kalangan mahasiswa dengan memanfaatkan pelayanan perpustakaan sekaligus mengajak mahasiswa untuk mempromosikan perpustakaan, Perpustakaan Poltekkes Kemenkes Yogyakarta menggelar Pemilihan Duta Baca Perpustakaan 2018 (03/04/2018).

Peserta mendaftar melalui perpustakaan jurusan masing-masing atau bisa datang langsung ke Perpustakaan Terpadu Poltekkes Kemenkes Yogyakarta dengan membawa berkas persyaratan yang telah ditentukan beserta tulisan artikel ilmiah dalam bentuk print out.

Peserta dapat memilih salah satu tema tulisan yaitu :

  1. Peran mahasiswa dalam meningkatkan minat baca,
  2. Buku VS Gadget :Tantangan membaca buku di era digital,
  3. Perpustakaan sebagai sumber akses jurnal,
  4. Perpustakaan sumber informasi bebas hoax.

Semua peserta yang mendaftar wajib mengikuti proses seleksi yang telah dijadwalkan oleh panitia. Pada tahun ini ada 21 mahasiswa dari jurusan yang ada di Poltekkes Kemenkes Yogyakarta yang mendaftar dalam pemilihan duta baca.

Tahapan yang harus dilalui para peserta adalah tes tertulis, tes presentasi, tes public speaking yang dilaksanakan pada hari Senin, 26 Maret 2018 pukul 09.00 – 16.00 WIB di Perpustakaan Terpadu.

Puncak Pemilihan Duta Baca 2018 digelar pada hari Selasa, 3 April 2018 pukul 09.00 – 12.00 WIB di Lobby Depan Gedung Poltekkes Kemenkes Yogyakarta. Pada puncak acara ini dihadiri oleh Direktur Poltekkes Kemenkes Yogyakarta, Pembantu Direktur 1, 2 dan 3, Ketua Jurusan, Ketua Prodi, Ketua Unit, Pustakawan, di lingkungan Poltekkes Kemenkes Yogyakarta dan para tamu undangan lainnya.

Terpilih sebagai 6 besar Duta Baca Perpustakaan 2018 adalah Riska Anggraini (DIII-Gizi), Putri Nur Cahyani (DIII-Analis Kesehatan), Bekti Nur Imani (DIV-Kesehatan Lingkungan), Alvianto Rahmad (DIV-Keperawatan Gigi), Wawuri Handayani (DIII-Keperawatan), Yuli Rismawanto (DIV-Analis Kesehatan). Keenam besar calon duta baca ini harus mengikuti final judgement di depan dewan juri yang terdiri dari Ibu Sari Hastuti, SSiT,MPH, Bp. Dr. Agus Wijanarka, S.SiT,M.Kes, Bp. Sapto Harmoko, SIP untuk mencari siapa yang akan menjadi pemenangnya.

Penampilan dari Padukakustic dan Padukadancer menjadi selingan hiburan sambil menunggu para juri bersidang. Setelah selesai bersidang tibalah saat yang ditunggu yaitu pengumuman pemenang. Wawuri Handayani, mahasiswa DIII-Keperawatan terpilih sebagai Duta Baca Perpustakaan Poltekkes Kemenkes Yogyakarta 2018. Hasil lengkapnya sebagai berikut :

Juara 1                       :  Wawuri Handayani (DIII-Keperawatan)

Juara 2                       :  Putri Nur Cahyani (DIII-Analis Kesehatan)

Juara 3                       :  Alvianto Rahmad (DIV-Keperawatan Gigi)

Juara Harapan 1    :  Yuli Rismawanto (DIV-Analis Kesehatan)

Juara Harapan 2    :  Riska Anggraini (DIII-Gizi)

Juara Harapan 3   :  Bekti Nur Imani (DIV-Kesehatan Lingkungan)

Para pemenang mendapatkan trophy, bantuan beasiswa, dan hadiah sponsor.

Duta Baca terpilih dalam 1 tahun ke depan akan bertugas sebagai motivator peningkatan minat baca civitas akademik Poltekkes Kemenkes Yogyakarta; menjadi pengungkit atau memperkuat kegiatan di perpustakaan; mempromosikan perpustakaan kepada civitas akademik dan masyarakat luas melalui media cetak, brosur atau leaflet; mengkampanyekan gerakan pembudayaan gemar membaca dan gemar ke perpustakaan secara berkelanjutan terhadap civitas akademik; mengajarkan cara akses layanan dan fasilitas yang dimiliki perpustakaan; memperkenalkan perpustakaan kepada mahasiswa baru; dan mengikuti kegiatan perpustakaan dalam menggiatkan literasi.

Duta baca tak serta merta menjadi tumpuan dalam gerakan budaya baca, tetapi diri kita sendirilah yang harus mempunyai kesadaran dan niat dalam kemajuan minat baca. Kesadaran diri terhadap minat baca harus dipupuk dari diri sendiri jadikanlah budaya baca sebagai landasan untuk kemajuan bersama. Seperti salam dari para duta baca terpilih yang berkumandang hari ini, “          Duta Baca Perpustakaan Poltekkes Kemenkes Yogyakarta, Bukan Perpustakaan Biasa, Salam Literasi”. (Rini)